Benutzer Diskussion:Rahmadania13

Aus Werkskultur Wiki
Wechseln zu: Navigation, Suche

Kubah masjid kudus

Masjid yakni tempat melaksanakan ibadah umat islam yang mempunyai desain bermacam dan itu semua membutuhkan sebagian kontraktor kubah masjid yg handal dan biaya yg banyak. Masjid Kudus, atau umum dimaksud dengan Masjid Al Manar yang bermakna Masjid Menara. Masjid Kudus ini di buat oleh Sunan Kudus yang berada di desa kauman, kabupaten kudu, Jawa Tengah. Masjid Kudus sendiri mempunyai kekhasan yakni di bagian menaranya yang memiliki bentuk seperti candi. Bangunan menara tersebut yang menggabungkan ide pada islam dengan hindu–budha. Untuk pengunjung yang datang ke Masjid Kudus dapat jugalangsung berziarah ke makam Sunun Kudus yang letaknya tidak jauh dari Masjid Kudus ini. Histori Masjid Kudus Masjid Kudus dulunya bernama Al Aqsa, Mungkin saja saja saja sahabat semuanya berpikir apabila nama Al Alqsa yaitu nama masjid yang berada di Palestina, jika berpikir sama dengan itu sahabat semuanya benar, karna pendiri dari Masjid Kudus yakni Sunan Kudus ini sempat membawa satu batu yang datang dari Baitul Maqdis serta batu itu ditempatkan pada pembangunan masjid Kudus jadi batu pertama sebelumnya mulai pembangunan. Serta dari situlah masjid ini diberi nama Al Aqsa. Tetapi kemudian nama masjid ini lebih popular dengan kubah Masjid Menara Kudus. Diluar itu masjid ini tak ada yang menyamainya, karna masjid ini yang cuma menggabungkan arsitektur pada umat islam serta umat hindu. Tidak cuma dari bangunan yang melambangkan keselarasan pada umat islam serta hindu, namun rasa hormat pada umat hindu demikian besar karna sebagian orang di sekitaran tidak menyembelih hewan sapi, karna mereka tahu apabila hewan ini yakni hewan yang dimuliakan oleh agama hindu, jadi dengan hal sebagai berikut rasa keduanya sama menghormati tumbuh.

Arsitektur dari Masjid Kudus

Bangunan menara yang sama dengan candi ini di buat dari batu merah yang disusun dengan rapi serta mempunyai tinggi 18 mtr.. Di bagian kaki menara atau sisi bawah menara diberi arsitektur ukiran yang bermotif budaya hindu–jawa. Konon katanya untuk pembangunan menara sendiri tidak membutuhkan semen, namun memakai langkah yang tradisionil yakni dengan menggosok–gosokkan batu merah sampai lengket dan ditambahkan bahan yang umum dipakai untuk bangunan candi yakni pradaksinapatta atau selasar candi. Arsitektur jawa pada masjid ini bisa diliat di bagian atapnya, tengah pada arsitektur jawa–hindu tampak di bagian puncak menara. Di puncak menara ada hiasan berbentuk bedug serta mustaka, didalam menara ada satu tangga yang terbuat dari kayu jati, pemandangan yang berada di masjid kudus ini seperti ada di candi. Tidak menaranya saja yang terbuat dari batu merah, namun tembok yang berada di masjid ini terbuat dari batu merah. Di bagian luar ada hiasan piringan porselen yang beberapa sekitaran 32 piringan, tengah di bagian dalam masjid ada 2 buah pintu yang memiliki bentuk sama juga dengan gerbang satu candi. Pada sekarang ini, masjid kudus ini sudah alami banyak perubahan serta sudah alami pelebaran sekian kali, hingga banyak ornamen yang ditambahkan. Tetapi masjid kudus ini tetaplah buat perlindungan cirri khasnya seperti gapura yang memiliki bentuk sama juga dengan candi. Terkecuali menara dan pintu yang berada di masjid ini, banyak ornamen yang lain yang ada pada masjid ini. Jika anda semuanya penasaran dapat selekasnya datang ke tempat ini!